Memuat...
13 November 2025 17:35

Tes Minat Bakat Berbasis RIASEC: Cocok untuk Siapa?

Bagikan artikel

Saat memilih jalur pendidikan atau karier, banyak orang dihadapkan pada kebingungan: apakah memilih berdasarkan minat pribadi, saran orang tua, tren pasar, atau karena sekadar ikut-ikutan teman? Dalam situasi seperti ini, tes minat bakat berbasis RIASEC sering ditawarkan sebagai solusi untuk “mengenali diri” sebelum menentukan langkah ke depan. Namun, apakah tes RIASEC cocok untuk semua orang? Bagaimana efektivitasnya jika digunakan pada usia atau konteks tertentu? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi penting untuk dijawab, terutama ketika banyak lembaga pendidikan maupun perusahaan mulai menggunakannya sebagai bagian dari proses seleksi dan pengembangan diri. Di sinilah letak pentingnya memahami kata kunci: akurat, sesuai konteks, eksploratif, dan aplikatif.

 

RIASEC adalah singkatan dari enam tipe kepribadian yang dirumuskan oleh John L. Holland, seorang psikolog Amerika yang terkenal dengan teorinya tentang kecocokan antara kepribadian dan lingkungan kerja. Keenam tipe tersebut adalah: Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional. Setiap orang umumnya memiliki kombinasi dari beberapa tipe, namun dua hingga tiga tipe teratas biasanya menjadi petunjuk arah dominan dalam minat dan gaya kerja seseorang (Holland, 1997).

 

Misalnya, seseorang dengan kecenderungan Investigative biasanya senang menganalisis, meneliti, dan memecahkan masalah teoritis. Sementara itu, mereka yang dominan pada tipe Enterprising lebih menyukai aktivitas yang melibatkan persuasi, kepemimpinan, dan mengambil risiko. Tes RIASEC kemudian mengukur kecenderungan ini melalui serangkaian pertanyaan berbasis aktivitas, bukan pernyataan kepribadian, sehingga responden diminta memilih aktivitas mana yang paling mereka minati atau hindari.

 

Namun, penting untuk memahami bahwa tes minat bakat berbasis RIASEC bukanlah alat untuk “meramalkan masa depan” secara pasti. Alat ini lebih tepat diposisikan sebagai panduan eksploratif, terutama untuk individu yang sedang mencari arah, seperti remaja di usia SMA, mahasiswa tingkat awal, atau karyawan yang sedang mempertimbangkan perubahan karier. Artinya, tes ini sangat cocok digunakan oleh mereka yang masih dalam tahap eksplorasi identitas atau ingin memahami potensi tersembunyi yang belum sempat dieksplorasi secara sadar.

 

Pada konteks pendidikan, banyak sekolah dan bimbingan konseling memanfaatkan RIASEC untuk membantu siswa memilih jurusan kuliah yang sesuai. Sebuah studi oleh Nauta (2010) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan akademik dan keberlanjutan kuliah cenderung lebih tinggi pada mahasiswa yang jurusannya selaras dengan tipe RIASEC mereka. Misalnya, mahasiswa dengan skor tinggi pada Artistic cenderung lebih nyaman di jurusan desain, seni, atau sastra, dibandingkan jika mereka “terpaksa” masuk ke bidang eksakta.

 

Namun, efektivitas RIASEC bisa menurun jika digunakan secara kaku atau lepas dari konteks. Tes ini kurang cocok jika digunakan pada usia terlalu dini (misalnya anak-anak SD) karena minat dan preferensi mereka belum stabil, atau jika digunakan untuk menilai kompetensi kerja orang dewasa secara langsung. RIASEC tidak mengukur kemampuan teknis atau keterampilan spesifik, sehingga kurang tepat jika dijadikan satu-satunya dasar dalam proses seleksi kerja formal. Oleh karena itu, kata kunci yang perlu ditegaskan di sini adalah "aplikatif dalam konteks eksplorasi, bukan seleksi ketat."

 

Dalam dunia kerja, RIASEC bisa digunakan sebagai alat pengembangan diri dalam sesi coaching atau pelatihan karier. Seorang karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya bisa jadi menemukan bahwa tipe kepribadiannya tidak cocok dengan lingkungan kerjanya saat ini. Contohnya, seseorang bertipe Social yang terjebak di pekerjaan administratif mungkin merasa terkuras karena tidak memiliki cukup ruang untuk berinteraksi dan membantu orang lain.

 

Namun tentu, pemanfaatan RIASEC dalam konteks dewasa membutuhkan pendampingan profesional agar hasil tes tidak disalahartikan. Tes ini sebaiknya tidak dijadikan label permanen, melainkan sebagai pintu awal percakapan tentang pilihan karier yang lebih bermakna.

 

Dalam kesimpulannya, tes minat bakat berbasis RIASEC paling cocok digunakan oleh individu yang sedang mencari arah, bukan mereka yang ingin jawaban instan. Ia berguna untuk menggali potensi dan preferensi, namun tetap harus dipadukan dengan refleksi diri, pengalaman langsung, serta informasi kontekstual tentang dunia kerja. Dengan pemahaman yang tepat, RIASEC dapat menjadi jembatan antara siapa kita sebenarnya dan kemana kita ingin melangkah. Sebagai biro psikologi terpercaya, Smile Consulting Indonesia adalah vendor psikotes yang juga menyediakan layanan psikotes online dengan standar profesional tinggi untuk mendukung keberhasilan asesmen Anda.

 

Referensi:

Holland, J. L. (1997). Making Vocational Choices: A Theory of Vocational Personalities and Work Environments (3rd ed.). Psychological Assessment Resources.

Nauta, M. M. (2010). Finding the right fit: Career development and the psychology of working. The Counseling Psychologist, 38(2), 191–203.

Suwartono, C. (2021). Penerapan Tes Holland (RIASEC) dalam Bimbingan Karir Siswa Sekolah Menengah. Jurnal Psikologi Pendidikan.

APA. (2022). Career Assessment Guidelines. https://www.apa.org

 

Bagikan