Proses wawancara merupakan tahap penting dalam rekrutmen yang sering kali menjadi penentu keputusan akhir. Sebagai seorang rekruter, Anda tentu sudah memiliki pengalaman dalam melaksanakan berbagai wawancara dan memiliki ekspektasi tertentu terhadap kandidat. Di sisi lain, kandidat juga memiliki harapan dan pandangan mengenai Anda serta organisasi yang mereka lamar.
Namun, kesalahan dalam wawancara tidak hanya terjadi pada kandidat, tetapi juga bisa dilakukan oleh rekruter. Tindakan yang kurang tepat dapat mempengaruhi citra profesional Anda dan bahkan membuat kandidat berkualitas memilih untuk mundur dari proses seleksi. Tentu saja, hal ini bukanlah yang diinginkan, karena tugas utama Anda adalah menarik kandidat terbaik untuk bergabung dengan perusahaan.
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melakukan Wawancara
-
Terlambat Datang
Sebagai rekruter, menunjukkan sikap profesionalisme sejak awal sangat penting, salah satunya dengan selalu tepat waktu. Jika Anda mengharapkan kandidat untuk datang tepat waktu, maka hal yang sama juga berlaku untuk diri Anda. Ketidaktepatan waktu hanya akan memberikan kesan bahwa Anda tidak disiplin dan kurang menghargai waktu kandidat. Usahakan untuk selalu hadir sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. -
Mengajukan Pertanyaan yang Itu-itu Saja
Banyak contoh pertanyaan wawancara yang dapat ditemukan di internet, dan sebagian besar kandidat sudah memprediksi beberapa pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, hindarilah menggunakan pertanyaan yang monoton dan terkesan klise. Berikanlah pertanyaan yang lebih unik, menarik, dan relevan untuk menggali lebih dalam potensi dan kualitas kandidat. -
Menanyakan Pertanyaan yang Tidak Relevan atau Tidak Sopan
Pastikan setiap pertanyaan yang Anda ajukan berkaitan langsung dengan keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar. Hindari pertanyaan bersifat pribadi atau tidak relevan, karena selain tidak memberikan informasi berguna, hal ini dapat menurunkan profesionalisme Anda di mata kandidat. -
Bersikap Terlalu Akrab
Meskipun Anda mungkin merasa nyaman dengan kandidat, penting untuk selalu menjaga sikap profesional selama wawancara. Tujuan wawancara adalah menemukan kandidat yang cocok dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan, bukan mencari teman baru. Anda bisa tetap ramah dan nyaman tetapi harus menjaga batasan dalam interaksi. -
Menghindari Pembicaraan Tentang Gaji
Jangan menghindar atau menunda pembicaraan mengenai gaji selama wawancara. Sangat penting untuk memberikan gambaran jelas mengenai kisaran gaji yang bisa ditawarkan kepada kandidat. Jika gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan ekspektasi kandidat, hal ini dapat berujung pada penolakan di tahap akhir, membuang banyak waktu dan tenaga Anda untuk mencari kandidat lain. -
Tidak Memberikan Tindak Lanjut Setelah Wawancara
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan oleh rekruter adalah tidak memberikan umpan balik setelah wawancara. Banyak rekruter hanya memberi kabar kepada kandidat yang diterima dan mengabaikan mereka yang tidak lolos. Padahal, memberikan umpan balik kepada semua kandidat, meskipun mereka tidak diterima, adalah hal penting. Kandidat akan menghargai kesempatan untuk menerima masukan mengenai wawancara mereka dan ini juga dapat memperbaiki citra perusahaan di mata pelamar.
Kesimpulan
Sebagai seorang rekruter, penting untuk selalu mengedepankan profesionalisme dalam setiap tahap wawancara. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda dapat menciptakan pengalaman positif bagi kandidat, yang pada akhirnya akan meningkatkan peluang Anda dalam mendapatkan talenta terbaik untuk perusahaan.
Sebagai Biro Psikologi terpercaya, Assessment Indonesia adalah vendor psikotes yang juga menyediakan layanan psikotes online dengan standar profesional tinggi untuk mendukung keberhasilan asesmen Anda.